Infosatu.cloud, Bandung – Pernikahan dini masih menjadi tantangan besar di berbagai daerah di Indonesia, terutama di kalangan remaja yang sering kali kurang memahami konsekuensi jangka panjangnya. Kurangnya edukasi tentang perencanaan hidup menyebabkan banyak dari mereka terjebak dalam pernikahan yang tidak dipersiapkan dengan matang.
Menyadari hal ini, seorang inovator dan penggerak edukasi, Abansyah, menghadirkan solusi kreatif melalui produk unik bernama COBEK (Coklat Beken), yang mengusung tagline “Berencana Itu Keren.”
COBEK bukan sekadar coklat biasa. Produk ini dirancang sebagai media edukasi bagi remaja untuk memahami pentingnya perencanaan hidup, termasuk dalam hal pernikahan. Dengan pendekatan yang kreatif dan menyenangkan, COBEK menawarkan dua varian rasa yang memiliki makna mendalam:
– Rasa Manis: Melambangkan kehidupan yang terencana dengan baik, di mana kebahagiaan dan kesejahteraan lebih terjamin.
– Rasa Pedas: Menggambarkan tantangan dan kesulitan yang dapat muncul ketika pernikahan dilakukan tanpa persiapan yang matang.
Melalui konsep ini, Abansyah ingin menyampaikan bahwa kehidupan pernikahan bukan hanya tentang kebahagiaan sesaat, tetapi juga membutuhkan perencanaan yang matang agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Inovasi ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat dan Forum Generasi Berencana (Genre) Jawa Barat. Kedua lembaga ini aktif dalam kampanye pencegahan pernikahan dini serta pembinaan remaja agar lebih siap dalam menghadapi masa depan.
Selain sebagai alat edukasi, COBEK juga bertujuan untuk membantu forum-forum remaja di berbagai daerah menjadi lebih mandiri secara pendanaan. Dengan menjual produk ini, mereka bisa mendapatkan dana untuk mengembangkan berbagai kegiatan positif, termasuk pelatihan keterampilan hidup (life skill) yang dapat mendukung kemandirian mereka di masa depan.
Dalam upaya memperluas dampak dari inovasi ini, Abansyah melakukan audiensi dengan Wakil Menteri KEMENDUGBANGGA/BKKBN, Ibu Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka. Dalam pertemuan tersebut, ia memaparkan bagaimana COBEK bisa menjadi alat efektif dalam mengurangi angka pernikahan dini di Indonesia. Produk ini diharapkan tidak hanya memberikan edukasi tetapi juga mendorong remaja untuk berpikir lebih jauh tentang masa depan mereka.
“Ide ini sangat kreatif dan inovatif. Melalui media yang dekat dengan keseharian remaja, kita bisa menyampaikan pesan penting dengan cara yang lebih mudah diterima. Kami mendukung penuh upaya ini agar semakin banyak anak muda yang teredukasi dan bisa merencanakan masa depannya dengan lebih baik,” ujar Wakil Menteri.
Dengan semakin banyaknya dukungan dan antusiasme dari berbagai pihak, COBEK diharapkan dapat menjangkau lebih banyak remaja di seluruh Indonesia. Ke depannya, Abansyah berencana untuk memperluas distribusi produk ini melalui berbagai komunitas, sekolah, dan platform digital, sehingga pesan tentang pentingnya perencanaan hidup dapat tersebar lebih luas.
Pernikahan bukan hanya tentang cinta, tetapi juga kesiapan mental, ekonomi, dan sosial. Dengan inovasi seperti COBEK, diharapkan remaja dapat lebih memahami pentingnya perencanaan hidup dan menjadikan masa depan mereka lebih cerah.



