Sel, 1 Juli 2025
spot_img

Anggota DPRD Tanbu Rustianto Usulkan Asrama hingga Program Beasiswa seperti Balangan

Infosatu.cloud — Suasana ruang rapat Komisi II DPRD Tanah Bumbu, Rabu (9/4/2025), berubah menjadi forum aspirasi. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Tanah Bumbu (IKMA) hadir untuk menyuarakan harapan besar mereka terhadap masa depan pendidikan di daerah.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dipimpin Ketua Komisi II, Andi Erwin Prasetya, para mahasiswa menyampaikan dua tuntutan utama: pengakuan status permanen bagi asrama mahasiswa dan peluncuran program beasiswa untuk kuliah di luar daerah.

Anggota Komisi II DPRD Tanah Bumbu, Andi Rustianto, menanggapi aspirasi tersebut dengan menyebut dua poin penting yang patut menjadi perhatian pemerintah daerah.

“Pertama, adik-adik menyampaikan bahwa dari lima titik Asrama Mahasiswa Kalimantan Selatan, baru dua yang berstatus permanen. Fasilitas juga banyak yang belum memadai. Mereka berharap pemerintah daerah dapat segera menindaklanjuti hal ini.

“Ia juga menyoroti harapan mahasiswa agar Tanah Bumbu meniru program beasiswa dari Kabupaten Balangan yang dinilai berhasil membantu generasi muda menempuh pendidikan tinggi.

Kata Rustianto, “Di Balangan, ada program 1.000 Sarjana. Mahasiswa cukup bermodalkan KTP Balangan untuk bisa mendapatkan beasiswa. Ini sangat inspiratif. Harapannya, Tanah Bumbu bisa melakukan hal serupa,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum IKMA Tanah Bumbu, Muhammad Fajriannur, menegaskan bahwa kedatangan mereka ke DPRD bukan sekadar menyampaikan keluhan, tetapi membawa harapan nyata untuk masa depan.

“Kami datang bukan hanya membawa suara, tapi membawa harapan. Lima asrama yang tersebar di Kalimantan Selatan, hanya dua yang sudah permanen. Sisanya masih terkatung-katung. Jika asrama sudah menjadi aset daerah, maka wajar jika fasilitas seperti air, listrik, dan internet bisa ditanggung oleh pemerintah,” ungkapnya.

Ia juga menekankan pentingnya keberpihakan pemerintah terhadap pendidikan.

“Balangan sudah membuktikan bisa meluncurkan program 1.000 Sarjana. Kenapa Tanah Bumbu tidak? Kami anak-anak Tanah Bumbu juga punya mimpi besar dan ingin berkontribusi bagi daerah,” tegas Fajriannur.

Seorang mahasiswa lain turut menyuarakan harapan serupa. Ia menegaskan bahwa pendidikan adalah jalan keluar dari keterbatasan.

“Kami ini anak petani. Pendidikan adalah satu-satunya jalan agar kami bisa memperbaiki kehidupan. Aspirasi ini jangan hanya dicatat, tapi harus dieksekusi. Kalau bukan mahasiswa yang jadi ujung tombak perubahan, siapa lagi?”

Ia menambahkan, silaturahmi seperti ini adalah awal yang baik untuk membangun koneksi antara mahasiswa dan para pengambil kebijakan.

“Kami percaya, ketika mahasiswa dan pemerintah duduk bersama seperti hari ini, akan lahir langkah-langkah konkret untuk masa depan yang lebih cerah,” tutupnya.(red)

 

Postingan Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

0PelangganBerlangganan
- Iklan -spot_img

Berita Terbaru