Infosatu.cloud – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II A Kotabaru terus berupaya memberdayakan warga binaan melalui pembinaan kemandirian dan kepribadian sehingga mereka dapat menjadi lebih mandiri dan siap untuk kembali ke masyarakat setelah selesai menjalani masa pidana, Senin (21/7/25).
Kepala Lapas Kotabaru, Doni Handriansyah, S.H., M.Si., menjelaskan bahwa pembinaan kemandirian di Lapas Kotabaru meliputi beberapa kegiatan, seperti produksi kain sasirangan dan pertanian/perkebunan. “Kami membudidayakan beberapa jenis sayuran, seperti pakcoy, selada, terong, kacang panjang, dan kangkung. Semua sayuran tersebut telah memiliki pangsa pasar sendiri, seperti pakcoy dan selada yang dijual ke Winmart, sedangkan sayuran lainnya ditampung oleh pihak ketiga penyedia bahan makanan,” kata Doni.
“Lapas Kotabaru juga bekerja sama dengan beberapa pihak untuk memasarkan produk warga binaan, seperti kain sasirangan dan kerajinan lainnya. “Hasilnya digunakan untuk memberikan upah atau premi kepada warga binaan, sehingga mereka dapat memiliki pendapatan dan keterampilan yang bermanfaat setelah selesai menjalani masa pidana. Lapas Kotabaru telah melakukan beberapa kegiatan pembinaan kemandirian lainnya, seperti perikanan. “Kami baru-baru ini melakukan penebaran benih ikan sebanyak 15.000 ekor, sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian warga binaan. Kegiatan ini tidak hanya memberikan keterampilan kepada warga binaan, tetapi juga membantu meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya pelestarian lingkungan,” kata Doni.
Pembinaan kepribadian juga menjadi prioritas Lapas Kotabaru. “Kegiatan pembinaan kepribadian meliputi kegiatan rohani bagi warga binaan yang beragama Muslim dan non-Muslim. Kami bekerja sama dengan Kemenag untuk melaksanakan kegiatan rohani bagi warga binaan yang beragama Muslim, seperti kultum, yasinan, dan Habsyi.
Kata Doni,”Bagi warga binaan yang beragama Kristen, Lapas Kotabaru juga menyediakan fasilitas gereja dan bekerja sama dengan Kemenag untuk melaksanakan ibadah. “Kami juga menyediakan kegiatan ibadah bagi pegawai yang beragama Kristen. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran spiritual dan moral bagi warga binaan. Lapas Kotabaru berupaya memberikan pembinaan yang komprehensif bagi warga binaan, baik dalam aspek kemandirian maupun kepribadian, sehingga mereka dapat menjadi lebih baik dan siap untuk kembali ke masyarakat setelah selesai menjalani masa pidana. “Kami berharap warga binaan dapat menjadi lebih mandiri dan produktif setelah selesai menjalani masa pidana, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat,” pungkasnya. (Aida)