- Infosatu.cloud – Kepala SD Negeri 3 Semayap, Hawadis Zainubah, S.Pd., menyatakan kesiapannya maju sebagai bakal calon Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Kotabaru periode 2025–2030, Rabu (24/7/2025).
Dengan membawa visi “Guru untuk Pendidikan H.E.B.A.T” Harmonis, Efisien, Berintegritas, Amanah, dan Totalitas Hawadis hadir dengan semangat merangkul seluruh elemen guru tanpa sekat.
” Komitmennya untuk memperjuangkan hak dan kesejahteraan guru secara merata, baik guru honorer maupun ASN, di lembaga negeri maupun swasta. Saya siap menjadi garda terdepan dan ujung tombak perubahan demi kesejahteraan guru. Kita harus merangkul semua honorer, ASN, negeri, swasta agar tak ada yang tertinggal dalam perjuangan bersama menuju Kotabaru yang HEBAT,” ujar Hawadis, Rabu (24/7/2025).
Kata Hawadis,”PGRI harus menjadi organisasi perjuangan yang aktif menyentuh persoalan nyata guru di lapangan. Ia ingin membangun solidaritas yang kuat antarguru, meningkatkan kolaborasi antarsekolah, serta memastikan semua anggota merasa dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Dukungan terhadap pencalonan Hawadis datang dari berbagai pihak. Salah satunya dari Organisasi Masyarakat Advokasi Rakyat Untuk Nusantara (ARUN) Dewan Pimpinan Cabang Kabupaten Kotabaru, seluruh pengurus ditingkat Kabupaten mengapresiasi Pencalonan Ibu Hawadis tersebut.
Wahid Hasyim, S.H. selaku Ketua DPC ARUN Kotabaru didampingi Para Pengurus lainnya menyatakan dukungannya terhadap langkah Hawadis, sekaligus mengingatkan agar proses pemilihan Ketua PGRI tetap berpegang pada ketentuan organisasi.
“Kami dari ARUN Kotabaru mendukung dan berharap proses pemilihan Ketua PGRI berjalan sesuai aturan yang berlaku. Kami juga berharap Ibu Hawadis mendapatkan banyak dukungan dari para pengurus PGRI kecamatan se-Kabupaten Kotabaru,” ujar Wahid.
“Kepada panitia pelaksana, kami mendorong agar seluruh tahapan dan persyaratan pencalonan benar-benar disesuaikan dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PGRI. Proses ini harus dijaga agar tetap bersih dan adil,” tambahnya.
Kata Wahid,”Pemilihan Ketua PGRI bukan sekedar ajang formalitas, melainkan penentu arah perjuangan organisasi dalam lima tahun ke depan. Oleh karena itu, ia menilai penting bagi semua pihak untuk memastikan pemilihan berjalan demokratis dan mencerminkan aspirasi para guru di seluruh pelosok Kotabaru. (red)