Infosatu.cloud, Batulicin – Di tengah semarak perayaan 80 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, ironi masih dirasakan masyarakat di dua pulau di Kabupaten Tanah Bumbu. Hingga kini, warga Pulau Burung dan Pulau Suwangi hidup dalam kegelapan karena listrik PLN belum juga menyala, meski infrastruktur telah terpasang.
Kondisi tersebut terungkap saat Reses Abdul Rahim, Anggota DPRD Tanah Bumbu sekaligus Ketua Badan Kehormatan DPRD, di Jalan Pelabuhan Sped, Desa Sejahtera, Kecamatan Simpang Empat, Jumat (22/8/25).
Abdul Rahim mengungkapkan, jaringan Tegangan Rendah (TR) dan Tegangan Menengah (TM) sudah terpasang hampir setahun, ditambah dua unit trafo berkapasitas 100 KVA. PLN bahkan membangun tiang jaringan tegangan menengah, tegangan rendah, hingga jaringan penyeberangan laut dengan tiang setinggi 24 meter dan kabel berisolasi sepanjang 176 meter melintasi selat sungai.
“Semua sudah siap. Hanya tinggal menunggu izin dari KSOP. Begitu izin terbit, PLN akan segera menyalakan listrik di Pulau Burung,” tegas Abdul Rahim.
Ia menekankan, akses listrik merupakan hak dasar masyarakat. “Warga Pulau Burung dan Pulau Suwangi berhak menikmati hasil pembangunan. Jangan biarkan birokrasi menghalangi hak mereka,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pulau Burung, Saidina, menyampaikan kekecewaannya.
“Sudah 80 tahun Indonesia merdeka, tapi kami baru menikmati empat sila Pancasila. Sila ke-5, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, belum kami rasakan karena listrik masih mati,” ungkapnya.
Ia menambahkan, izin dari KSOP menjadi satu-satunya kendala. “Ada apa dengan izin ini? Semua infrastruktur sudah siap, tapi kami hanya menunggu jawaban,” pungkas Saidina.
Reses ini menjadi momentum untuk menyuarakan keadilan bagi masyarakat Pulau Burung dan Pulau Suwangi. Harapannya, di usia 80 tahun kemerdekaan, semua rakyat Indonesia dapat benar-benar merasakan pemerataan pembangunan, kemajuan, dan kesejahteraan.(Tim)