Rab, 5 November 2025
spot_img

MPKS PWM Kalsel & LinkUp Indonesia Kolaborasi: Bangun Kemandirian Anak Asuh Lewat Pendampingan Humanis dan Berkelanjutan

Infosatu.cloud, Banjarmasin — Berada dan tumbuh di panti asuhan bukan berarti berhenti bermimpi. Semangat inilah yang terus digelorakan oleh Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Selatan bersama komunitas sosial LinkUp Indonesia melalui program pendampingan intensif untuk memperkuat kemandirian dan kepercayaan diri anak asuh,

Kegiatan bertajuk “Penguatan Kemandirian Anak Asuh” ini digelar di Aula LKSA Yatim Putra Muhammadiyah, Banjarmasin Utara, dan diikuti puluhan anak serta pengasuh dari LKSA Muhammadiyah–Aisyiyah se-Kalimantan Selatan. Antusiasme peserta terlihat tinggi sepanjang kegiatan yang dikemas dengan metode interaktif dan edukatif.

Dua narasumber dihadirkan, yakni Azizah Fitriah, dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, dan Buyung Amrullah, Direktur LinkUp Indonesia — komunitas yang berkomitmen memperluas keberdayaan sosial anak muda melalui penguatan karakter dan empati.

Pendampingan 6 Bulan: Tumbuhkan Kemandirian dan Kepercayaan Diri

Ketua MPKS PWM Kalsel Bahrudin AR menegaskan bahwa sinergi ini dirancang untuk berjalan selama enam bulan penuh dengan pendampingan dan evaluasi rutin bagi anak asuh.

“Anak-anak harus tumbuh mandiri, percaya diri, dan punya cita-cita besar. Tim MPKS akan terus hadir mendampingi mereka dalam belajar, beraktivitas, dan meraih masa depan yang mereka impikan,” ujar Bahrudin.

Pendampingan ini tidak hanya berfokus pada kemampuan akademik, tetapi juga pada pembentukan kesiapan hidup agar anak asuh mampu berkontribusi secara positif di masyarakat.

Metode Humanis: 4C untuk Masa Depan yang Kompetitif

Direktur LinkUp Indonesia Buyung Amrullah menjelaskan bahwa setiap pekan, anak-anak akan belajar melalui permainan edukatif dan simulasi praktik dengan fokus pada empat keterampilan utama masa kini (4C Skills), yaitu:

Critical Thinking – Berani menganalisis dan mengambil keputusan.

Communication – Mampu menyampaikan pendapat dengan baik.

Creativity – Mengembangkan ide dan solusi inovatif.

Collaboration – Melatih kerja sama tim yang produktif.

 “Karakter tidak lahir secara instan. Kita bangun perlahan hingga terbentuk kebiasaan positif yang membanggakan,” ungkap Buyung.

Peran Pengasuh: Mengenali dan Mengembangkan Potensi Anak

Wakil Ketua PWM Kalsel Adriani Yulijar turut memberikan apresiasi atas kolaborasi ini dan menekankan pentingnya peran pengasuh dalam mengenali potensi unik setiap anak asuh.

“Setiap anak memiliki kelebihan berbeda. Kita bertugas membantu mereka menemukan diri dan berkembang secara optimal,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan ini juga menjadi ajang peningkatan kapasitas pengasuh agar lebih peka dalam membaca karakter anak dan memberikan bimbingan yang tepat sasaran.

Dukungan Nyata: Tabungan Haji & Zakat untuk Masa Depan Cerah

Selain penguatan karakter, dukungan finansial juga diberikan. Bank Syariah Indonesia (BSI) menyalurkan zakat sebesar Rp10 juta dan membuka rekening tabungan haji bagi anak asuh LKSA Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Kalimantan Selatan.

Langkah ini menjadi simbol nyata bahwa masa depan anak asuh perlu direncanakan dengan penuh perhatian dan keberpihakan

Ruang Tumbuh, Bukan Batasan

Kolaborasi ini menegaskan bahwa panti asuhan bukanlah tempat keterbatasan, melainkan ruang tumbuh yang membentuk generasi tangguh dan berdaya.

Sinergi antara Muhammadiyah, Aisyiyah, dan LinkUp Indonesia diharapkan dapat membuka jalan bagi anak-anak asuh untuk menjadi pribadi mandiri yang siap berkontribusi bagi negeri.

Dengan pendampingan yang tepat, setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk berdiri tegak dan bangga menyongsong masa depan mereka.

Postingan Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Tetap Terhubung

0PelangganBerlangganan
- Iklan -spot_img

Berita Terbaru